Senin, 15 September 2008

Vespa tambun berbadan besi yg penuh kenangan.

Motor kesayangan yang pernah saya miliki adalah Vespa, Bebek tambun berbadan besi yang satu ini memang paling banyak punya kenangan bagi jutaan pemilik Vespa di Dunia. Vespa kesayangan itu adalah kelahiran tahun 88, pernah mendampingi saya selama 4 tahun. Walaupun sebentar namun sejuta kenangan menghiasi hari-hari saya.

Suatu ketika saya pernah dipermalukan walaupun bukan yang pernama kali. waktu itu saya masih kuliah di Bandung, pernah disuruh untuk nganterin ngambil foto copy-an materi kuliah, tanpa banyak pikir langsung saya antar dia dengan bebek besi tesebut, namun kayaknya dia tidak suka. Tiba-tiba di tengah jalan dia ngambek dan mogok... Huuufffh.... dengan segenap kemampuan saya rayu dia dengan tendangan2 yang bertubi2, dan setelah keringat bercucuran akhirnya dia mau juga terbang lagi. Dan melanjutkan perjalanan kami mencari materi kuliah dan kembali lagi ke kampus.

Pada awal kedatangannya ke Bandung, sempat saya dan sobat karib saya "Ucup bin sarucup" menaikinya ke salah satu Pura di bandung. Biasnya kami sembahyang ke Pura tersebut rame2 rombongan dengan temen2 kampus, tapi karena ingin santai kami berangkat dengan bebek tambun tersebut. Namun kayaknya dia agak kurang sehat, ditengah jalan dia mogok brup..brup...brup... dan brup. Karena tidak ingin malu diledekin kami sedera mendorongnya ke balik sebuah bangunan dan menunggu rombongan lewat sambil mencoba menghidupkannya. Setelah rombongan lewat dan si Bebek mau terbang kami tancap gas dan melanjutkan perjalan lagi. Rombongan kami dahului lagi, tidak lama berselang si Bebek mogok lagi, busyeeeeeet dah...., ini untuk yang kedua kalinya kami mencari tempat tersembunyi untuk menghindar dari temen2. Memalukan tapi asik juga:-), kayak main kucing2an waktu kecil. hehehehe... Apakah si Bli Ucup bin sarucup masih ingat ini??? hanya dia yang tau.

Tidak hanya itu, Masih banyak lagi kenangan-kenangan memalukan sekaligus menyenangkan saya alami dan rasakan. Mogok di tengah lampu merah, Mogok di tengah jalanan dan di klaksoni para sopir angkot, mogok di parkiran karena kalbulator banjir, lampu mati di malam hari sudah biasa dan sering kami alami.

Akhirnya saya pernah merasakan kejadian2 itu. Jika sekarang melihat mobil/motor mogok, saya langsung bisa merasakan penderitaannya, apalagi kalau yang mogok itu adalah Vespa, langsung yang terlintas dalam benak, Banjir, kaki pegel, dan keringetan.

Vespa ku sayang dimana dirimu berada? Kau pergi meninggalkanku tanpa pamit. Tapi tidak apa-apa, asalkan itu demi kebaikanmua. Terbanglah bebas menelusuri cakrawala, dalam hidupku kau sangat berjasa. Kau telah membantuku menuju ke hudup yang lebih baik.

Salam hangatku padamau.
Kata-kata terakhirku padamu:
"I Miss U 4 ever"

Tidak ada komentar: