Kamis, 08 September 2016

SEJARAH VESPA

Sejarah Vespa

Skuter, Motor Seksi Sepanjang Masa

SEJARAH vespa dimulai lebih dari seabad silam, tepatnya 1884. Adalah Enrico Piaggio, pengusaha muda berdarah Italia, yang memulai usahanya di bidang pesawat terbang. Dua puluh tahun kemudian, usahanya itu bangkrut. Namun, Piaggio pantang menyerah.
Ia mulai merancang industri alat transportasi dengan alternatif kendaraan niaga ringan. Maka pada 1945, konstruksi alternatif tersebut ditemukan. Awalnya memang sebuah konsep sepeda motor berkerangka besi dengan lekuk membulat bagai terowong. Mengejutkan, ternyata bagian staternya dirancang dengan menggunakan komponen bom dan rodanya diambil dari roda pesawat tempur.
Hasilnya, muncullah pertama kali produk motor dengan seri P108. Kendaraan ini berteknologi sederhana tetapi punya bentuk yang amat menarik, bagai binatang penyengat (lebah) karena bentuk kerangkanya. Akibat tampilannya itu, motor ini lebih sering dinyatakan sebagai Wespe atau Vespa, yang artinya memang binatang penyengat.
Guna mengoptimalkan bentuk dan keamanan penggunanya, pabrikan yang kala itu masih terbilang sebagai usaha ''kaki lima'' merancang papan penutup kaki pada bagian depan. Proyek ini langsung dipimpin ahli teknik konstruksi terkenal di Italia kala itu, Corradino d'Ascanio. Karena itu, hak paten pun segera dapat mereka kantongi. Namun, karena bentuk penutup pengaman yang bagai papan selancar itu, sejumlah pekerja di pabrik Piaggio pun bahkan mengatakannya sebagai motor Paperino. Harap diingat, Paperino adalah sindiran sinis untuk tokoh Donald Duck (bebek). Maka, d'Ascanio pun putar akal untuk memperbaiki model tersebut.
Perkembangan selanjutnya, produk ini ternyata laris diserap pasar Prancis, Inggris, Belgia, Spanyol, Brazil, dan India -- selain di pasar domestik produk ini laku bagai kacang goreng. Selain itu, India pun memproduksi jenis dan bentuk yang sama dengan mengambil mesin Bajaj. Jenisnya adalah Bajaj Deluxe dan Bajaj Super. Sejumlah pihak lantas mengajukan lamaran untuk joint membuat Vespa. Maka pada 1950 munculah Vespa 125 cc buatan Jerman.
Pada saat itu banyak negara lain yang mencoba membuat produk serupa, tetapi ternyata mereka tak sedikit pun mampu menyaingi Piaggio. Di antara pesaing itu adalah Lambretta, Heinkel, Zundapp, dan NSU. Bagi masyarakat Indonesia, produk Lambretta dan Zundapp, sempat populer di era 1960-an.
Selidik punya selidik, fanatisme terhadap Vespa ternyata muncul akibat ciri dasar bentuk motor ini yang selalu dipertahankan pada setiap produk berikutnya. Bahkan saat mereka terbilang melakukan ''revolusi'' bentuk pada produk baru, Vespa 150 GS, kekhasan pantat bahenol masih terasa melekat.
Produk 150 GS -- kala itu dikenal sebagai Vespamore dan hampir selalu tampil di tiap film tahun 1960-an -- memang kemudi dan lampu sorotnya mulai dibuat menyatu. Tetapi, secara keseluruhan apalagi bentuk pantatnya, benar-benar masih membulat.
Perkembangan selanjutnya Vespa diarahkan pada bentuk sportif yang nampak pada produknya di tahun 1951. Dan, produk tersebut sempat mendapat mendali emas untuk kategori motor sportif di Eropa. Dan, aktualisasi sportifnya terbukti dengan pecahnya rekor kecepatan 171 km/jam untuk kendaraan Vespa bermesin 125 cc. Sejak itulah para Vespamania terlihat sering berkonvoi ke luar kota secara berombongan.
Khusus untuk Lambretta, sebenarnya diproduksi lebih tua dari Vespa, tetapi sempat terhenti produksinya. Tatkala Vespa berproduksi, Lambretta pun keluar lagi. Hanya, posisi mesinnya berbeda dengan Vespa. Vespa bermesin di samping, sedangkan Lambretta ada di tengah.
Untuk yang buatan Jerman, jenis scooter-nya bernama NSU Prima. Selain itu, DKW juga memproduksi jenis skuter. Ternyata, Jepang pun tak ingin ketinggalan dalam memproduksi motor jenis skuter. Tahun 1960-an, Jepang mengeluarkan jenis scooter Rabit-nya.
Selain Vespa, di Italia ada beberapa produsen motor yang memproduksi jenis scooter ini. Di masa sekarang, bahkan mereka menghasilkan scooter berkecepatan tinggi. Contohnya jenis scooter yang di Italia dikenal Velocivero pabrikan Italjet. Konon, scooter inilah tergolong jenis tercepat di dunia. Kecepatannya melebihi 180 kilometer per jam. Di Indonesia, ada pula jenis seperti ini dipasarkan oleh Aprilia dengan nama Italjet Dragster. Selain itu, Cagiva pun kini menelurkan jenis skuter bernama Cagiva Cucciolo.
Belakangan, sejumlah pabrikan motor kembali membanjiri pasar dengan kendaraan berkapasitas mesin kecil dan cukup laku terserap pasar. Tetapi cobalah perhatikan, bentuknya ternyata banyak yang terinspirasi oleh kegenitan atau bahkan keseksian vespa. Dan, kini pun vespa harus kembali melakukan terobosan, bila ingin kembali populer di tengah pesaingnya.

Senin, 15 September 2008

Bengkel Vespa Ahli

Gak basa basi, mau kasih tau bengkel bokap g.
bukan bengkel asal tapi bengkel resmi, spare part ada yang asli
ada juga yang murah. Gak ada yang lebih jago
and lebih apik dari bokap g. Kalian boleh liat juga hasil cat ama aksesoris yang dia bikin sendiri. Arena Motor.
JL Ciputat Raya No 336, kebayoran lama, belakang arteri Pondok Indah
sebelum rel kereta/pasar keb lama. telp 7250823.
Udah jarang bengkel Vespa yang montirnya ngerti banget dan
perfeksionis buat ngerjain motor orang. Cek aja sendiri. Thanks banget udah boleh numpang.

HAMIL MUDA

Subhanallah, maha suci Allah yang menjadikan berbagai macam keunikan dan kekhasan dalam setiap peristiwa.
Saat ini kehamilan memasuki minggu ke-7, dan sejak minggu lalu saya mulai menikmati indahnya mual-mual dan muntah dari yang biasa sampai yang luar biasa.

Sejak 2 hari lalu akhirnya yang menjadi bacaan kita sepulang dari kantor (maklum ga punya TV) ga lagi berkutat dari koran-koran, tugas-tugas atau buku-buku agama umum. Namun sudah bertambah dengan buku-buku tentang kehamilan. Ada 2 buah buku yang menjadi favorit saya menyangkut kehamilan ini:
1. Hamil, siapa takut?, terbitan puasa Al Kautsar. Membahas masalah A-Z tentang kehamilan dan janin dari segi Fiqih. Meliputi perkembangan janin, hukum-hukum berkenaan dengan segala sesuatu dari hamil sampai lahir, sampai kepada bid’ah-bid’ah yang tercela
2. Pertanyaan-pertanyaan seputar ibu hamil, karya seorang doktor dari negeri Jiran (Malaysia). Yang ini menjadi favorit saya karena membahas dari sisi kesehatan tentang perkembangan janin dan kondisi ibu dari trimester 1 sampai akhir

Untuk kondisi saya, kebetulan termasuk yang cukup beragam. Secara fisik belum ada perubahan apa-apa memang, malah berat badan turun 1kg dari minggu lalu. Mengikuti nasihat dokter, saya jadi tertarik mendokumentasikan perkembangan-perkembangan yang dialami setiap bulan. Dalam masa hamil muda saat ini, berikut hal-hal yang saya rasakan:
1. Cenderung cepat lelah
2. Nafsu makan sangat menurun
3. Sangat sensitif terhadap bau-bauan sekecil apapun, dan langsung bereaksi ingin muntah
4. Jadi tambah ga betah lihat ada yang berantakan dikit aja
5. Perasaan mual juga bisa datang kalau melihat sesuatu yang sangat berantakan, tempat tidur yang kurang rapi, serta barang-barang yang tidak pada tempatnya, walau barang2 ga penting (halah..)
6. Jadi hobby ngabsenin barang2 kalau di rumah. tiba-tiba inget ini, inget itu.. ada dimana ya letaknya dst dst. Padahal ga penting (kecian suamiku)
7. Tiba-tiba pengen makan suatu jenis makanan karena seharian ga makan-makan, begitu makanannya udah di depan mata, dimakan trus beberapa jam kemudian dimuntahkan (hehehe..)

Begitulah. jangan tanya susu ya, apalagi benda satu itu, bisa memicu mual walau belum diminum. Sekarang ini berusaha menikmati dengan senikmat-nikmatnya. Kalau perutnya belum mau makan, ya udah.. paksa pelan-pelan aja, dikit-dikit. Bahkan makan pagi sekarang ini bisa 3 jam (dan setelah makan dimuntahin lagi hehehe)

Kita liat aja ya, selera makannya menguap begini sampai berapa lama. Doakan aja ya saya dan janin sehat-sehat selalu. Suatu saat nanti mungkin masa-masa ini akan menjadi kenangan yang sangat indah. Ga bisa makan euy, jarang-jarang lho…. biasanya aja tukang makan.. hehehe

TIPS Vespa, Orisinalitas Dongkrak Harga

Jakarta – Yunus, 54, pehobi anggota Vespa Club Bogor, lain lagi ceritanya. Ia mengaku tertarik pada Vespa gara-gara motor skuter ini tak pernah membuat susah. Walau tergolong barang lawas, tapi motor itu selalu tokcer dipakai ke mana-mana. ”Buat jalan-jalan cari angin seputar kota, nggak masalah. Bahkan diajak pelesiran ke Pelabuhan Ratu, Sukabumi juga, oke,” ujar Yunus.
Penyakit Vespa itu tak banyak. Paling-paling yang rewel adalah busi dan platina. Dibanding motor produk Jepang, Vespa, menurutnya, tidak ribet. Kalau pun ada yang perlu diservis, pasti tak jauh dari kedua komponen tadi. Apalagi jika pemilik dikenal rapi merawat dan mengurusi skuter maka makin tokcer saja tunggangan seksi ini.


Tapi pesannya, kalau memakai skuter itu tak boleh asal-asalan. Ada aturan mainnya. Dicontohkannya yang paling gampang adalah pengecekan oli. Bila pelumas ini sampai kering, mesin ambrol. Tapi makin apik dan teliti waktu ngerawat, dijaminlah Vespa kita bisa tokcer terus. Yunus telah mebuktikannya sendiri. Dari tiga tunggangan kesayangan itu, tak satu pun yang sampai bikin susah.
Bapak yang gemar skuter sejak 1986 ini mengkoleksi tiga jenis dengan tahun yang berbeda, Vespa PS 1981, Sespan 1961 dan Vespa Super 1979. Khusus untuk Sespan, ada kenangan istimewa yang membekas. Model ini sempat menyabet juara umum untuk kategori sespan dalam acara pameran di Taman Mini Indonesia Indah pada 1989. Berikutnya, tahun 2001, menggondol juara satu untuk kategori yang sama di Sukabumi.
Selain tak rewel, Yunus jatuh hati pada kekuatan bodi kendaraan bermotor ini. Tapi lagi-lagi kekuatan itu didapat dari ketelaten dan ketelitian dalam merawat. Terlebih tingkat orisinalitasnya ada di puncak. Alhasil, bila terus dijaga, bukan m

ustahil skuter jadi salah satu benda antik. Ia pun jadi buruan para kolektor.
”Sekitar tahun 1986, belum banyak orang yang senang main Vespa atau skuter. Pada saat itu, orang masih malu pakai motor ini sebab dianggap motornya pak guru,” cerita Yunus dengan ramah. Karena belum populer tadi, harga skuter pun sangat murah. Yang paling mahal cuma setengah juta perak.
Namun sekarang ini, setelah kepopuleran skuter terdongkrak, harga tadi ikut-ikutan melambung. Sebagai gambaran, skuter merek Vespa tahun 1961 yang orisinal harganya mencapai Rp 15 juta. ”Orisinal atau nggak, itu bisa dilihat dari lampu yang bulat dan di atasnya ada jawer ((alis)dan giginya cuma ada tiga.”
Selain penampilan luar yang dinilai, orisinilitas mesin tak bisa diabaikan. Komponen motor penggerak harus punya nilai di atas rata-rata. Sebab, mesin skuter merek Vespa paling mudah ditaruh di bodi mana saja. Ada yang kuno tapi waktu dibedah ”jeroannya” tergolong buatan masa kini. Otomatis, nilai orisinilitasnya pun gugur.

SI MAGRIB

Perkenalkan si Maghrib, scooter (vespa) antik yang selalu mengantar kemana saja saya pergi. Kendaraan satu-satunya (saat ini) yang setia menemani. Si Maghrib, scooter kelahiran tahun 1972 ini umurnya jelas jauh di atas saya, saya masih terbilang grandong meski kadang merasa sudah cukup umur. Si Maghrib cukup kencang jika sudah berlari, kecepatannya sendiri ga usah ditanya. Namun jika sekali-kali mogok sih wajar, namanya juga scooter tua, kalo nggak mogok ya bukan vespa tua namanya :mrgreen: hehe.

Saya membelinya dari seorang teman satu tahun yang lalu (April 2007) seharga 950 ribu (lumayan murah) lalu langsung masuk kamar ICU (bengkel) untuk sedikit di modif, bagian belakang dibentuk layaknya scooter tahun 60-an karena tadinya saya nyari yang tahun 60-an (61, 63) tapi tidak juga nemu ya sudah yang ada saja (tahun 72) kemudian dimodif jadi tahun 60-an (setidaknya seperti tahun 60-an), knalpot dan handle racing (biar tampak garang), jok single fighter, lampu belakang Harley, ban 10 dan modif tambahan lainnya.

Setelah dihitung-hitung, tanpa terasa modifikasi habis sekitar 2.5jt. Ternyata harga beli jauh lebih murah dari pada harga modif, termasuk ganti cat dari berwarna kuning menjadi hitam legam dan warna itulah yang kemudian menginspirasi pemberian nama, si Maghrib.

Sebelum punya si Maghrib, saya tergabung di group motor touring Qashwa Adventure Team (jaketnya saya pake pada photo di bawah) bukan genk motor lho! tapi group motor touring! :mrgreen: hehe

Beberapa tempat rutin tujuan touring diantaranya Pangandaran, Pelabuhan Ratu, Ciwidey, Pangalengan, Subang, Sumedang, Majalengka dan kota lainnya yang jelas masih dalam lingkup provinsi. Tapi karena kesibukan masing-masing rider yang berjumlah 30 orang itu, kegiatan touring pun saat ini vacum. Cape dan lelah saat touring sudah pasti tapi indahnya di perjalanan itu yang membuat semua rasa penat lenyap.

Si Maghrib sendiri baru di bawa touring ke Ciwidey dan Pangalengan, terakhir touring ke Pangandaran namun sampai di Ciamis si Maghrib terpaksa harus masuk UGD (bengkel) dan langsung di operasi (turun mesin), karena penyakit masa tua kambuh lagi. Meski begitu kemarin sudah ada yang menawar 2.3jt, namun saya sudah terlanjur cinta si Maghrib dan tidak akan menjualnya meskipun saat saya sudah membeli Honda Tiger atau roda empat Honda New Jazz nantinya :mrgreen: teuteup… I Love si Maghrib

Vespa tambun berbadan besi yg penuh kenangan.

Motor kesayangan yang pernah saya miliki adalah Vespa, Bebek tambun berbadan besi yang satu ini memang paling banyak punya kenangan bagi jutaan pemilik Vespa di Dunia. Vespa kesayangan itu adalah kelahiran tahun 88, pernah mendampingi saya selama 4 tahun. Walaupun sebentar namun sejuta kenangan menghiasi hari-hari saya.

Suatu ketika saya pernah dipermalukan walaupun bukan yang pernama kali. waktu itu saya masih kuliah di Bandung, pernah disuruh untuk nganterin ngambil foto copy-an materi kuliah, tanpa banyak pikir langsung saya antar dia dengan bebek besi tesebut, namun kayaknya dia tidak suka. Tiba-tiba di tengah jalan dia ngambek dan mogok... Huuufffh.... dengan segenap kemampuan saya rayu dia dengan tendangan2 yang bertubi2, dan setelah keringat bercucuran akhirnya dia mau juga terbang lagi. Dan melanjutkan perjalanan kami mencari materi kuliah dan kembali lagi ke kampus.

Pada awal kedatangannya ke Bandung, sempat saya dan sobat karib saya "Ucup bin sarucup" menaikinya ke salah satu Pura di bandung. Biasnya kami sembahyang ke Pura tersebut rame2 rombongan dengan temen2 kampus, tapi karena ingin santai kami berangkat dengan bebek tambun tersebut. Namun kayaknya dia agak kurang sehat, ditengah jalan dia mogok brup..brup...brup... dan brup. Karena tidak ingin malu diledekin kami sedera mendorongnya ke balik sebuah bangunan dan menunggu rombongan lewat sambil mencoba menghidupkannya. Setelah rombongan lewat dan si Bebek mau terbang kami tancap gas dan melanjutkan perjalan lagi. Rombongan kami dahului lagi, tidak lama berselang si Bebek mogok lagi, busyeeeeeet dah...., ini untuk yang kedua kalinya kami mencari tempat tersembunyi untuk menghindar dari temen2. Memalukan tapi asik juga:-), kayak main kucing2an waktu kecil. hehehehe... Apakah si Bli Ucup bin sarucup masih ingat ini??? hanya dia yang tau.

Tidak hanya itu, Masih banyak lagi kenangan-kenangan memalukan sekaligus menyenangkan saya alami dan rasakan. Mogok di tengah lampu merah, Mogok di tengah jalanan dan di klaksoni para sopir angkot, mogok di parkiran karena kalbulator banjir, lampu mati di malam hari sudah biasa dan sering kami alami.

Akhirnya saya pernah merasakan kejadian2 itu. Jika sekarang melihat mobil/motor mogok, saya langsung bisa merasakan penderitaannya, apalagi kalau yang mogok itu adalah Vespa, langsung yang terlintas dalam benak, Banjir, kaki pegel, dan keringetan.

Vespa ku sayang dimana dirimu berada? Kau pergi meninggalkanku tanpa pamit. Tapi tidak apa-apa, asalkan itu demi kebaikanmua. Terbanglah bebas menelusuri cakrawala, dalam hidupku kau sangat berjasa. Kau telah membantuku menuju ke hudup yang lebih baik.

Salam hangatku padamau.
Kata-kata terakhirku padamu:
"I Miss U 4 ever"

naik vespa kliling kota sampai binaria

setelah lama gak nge pos, nge sop, nge ops, akhirnya bikin lagi…..

dukungan dari seorang kawan lama,…. katanya sih walopun ga ada yg komen, tetep banyak yang baca…….(sok membesarkan hati deh mbak…)

okeh.. back to topik.. begini ceritanya……

pernah ga sih lo tuh ngerasa ga layak jadi orang “itu” buat pasangan lo?

lo ngerti kan maksud gue orang “itu”, untuk jadi orang “itu” bisa pada pandangan pertama, setelah ngobrol atau setelah bersetubuh, atau setelah berantem, atau apalah, but you know, and your heart say itu out loud.. ” yes this is the person that i want to spend my lifetime with”………… and ladies and gentlement buci n femme, orang “itu” adalah pasangan hidup lo…

buat gue, orang yang jadi pasangan hidup gue sangat sial,…… karena gue doyan liat kanan kiri, mending cuma liat, kadang2 bukan cuma mata yg gatel, selain di liat di test juga..

selain itu, gue juga suka marah2, esmosis hehehe, pergi gak pulang2 ngalahin bang toyib, dan suka aneh (kebaca kan dari tulisan gue kl gue aneh), kasian dia deh pokoknya…

dan yang lebih aneh adalah,.. gue ga punya duit buat beliin diamond ring, buat ngisiin dia pulsa, buat biaya dia ke salon, ngopi di starbak, makan donat di jeko,

gue cuma punya vespa butut yang cuma bisa nganter dia sampe binaria…….

abis dari itu, derita banget dah, naek basway eniway tangganya tinggi benerrrrr

tapi dia rela ngejalanin itu sama gue… makan nasi pake soto di depan warnet, banyak debu panas2an, punya duit ceban alias sepuluh ribu….. soto harganya goceng alias lima ribu, nasi harganya 2rb, teh botol harganya 2rb, gue cuma bilang.. ” beib, ini nasi sama soto, kamu makan dagingnya n nasinya, biar aku maakan kuahnya… eeehh tapi minta nasi nya dong dikit”

lo bisa bayangin ga? apa lo tau kalo emang lo manusia yang pas buat dia?

coba sekarang wahai buci n femme, lo ngaca deh.. pasti jelek… eh bukan itu hehehhe

berkaca, apa lo adalah buat dia, apa dengan modal vespa n duit ceban lo bisa bahagiain pasangan lo?

buat gue kebahagiaan absolut adalah ketika lo ngejalanin semua tanpa beban. tanpa lo pikir vespa butut n duit sepuluh ribu.

buat gue saat2 itu adalah masa di mana hmmmm bahasa kerennya “precious time” between lo n dia.

setaon dua taon kemudian, ketika vespa lo udah ganti sama all new jazz matic, n duid di dompet lo udah ganti sama visa master card platinum, tempat soto lo udah ganti sama bistro di hotel mulia, gue yakin………

lagu ini bakal terus terngiang

Pergi di hari Minggu
Bersama pacar baru
Naik vespa kliling kota
Sampai binaria
Hatiku jadi gembira

Sesampainya di sana
Duduk dua-duaan
Makan roti buaya
Dengar lagu kita
Kita menari bersama

Di batang pohon kan kuukir nama kita
Tanda sayang selalu

Sore hari telah menjelang
Saatnya untuk pulang
Vespa mogok di jalan
Turun pula hujan
Berteduh kita di taman

Lihat ‘dik itu melati
Indah nian berseri
Kan ku petik untukmu
Simpan dalam hati
Nanti ku ambil kembali

ps. lagi gak konyol mbak otaknya… hehehee.. lagi romanz………